Asupan Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat (ascorbic acid) adalah vitamin yang diperlukan untuk mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan terjadinya penyakit skorbut atau scurvy. Selain itu, vitamin C juga memiliki efek antioksidan yang dapat membantu tubuh melawan radikal bebas.
Vitamin C berperan penting dalam berbagai proses yang terjadi di dalam tubuh, termasuk menjaga dan mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh, pembentukan kolagen, protein, neurotransmiter, dan meningkatkan penyerapan zat besi.
Vitamin C tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, cabai, tomat, stroberi, atau bayam. Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kekurangan vitamin C adalah memiliki kebiasaan merokok, menderita penyakit kronis, atau menjalani diet tertentu.
Merek dagang vitamin C: Corbavit, Dipa C 1000, Enervon Active, Enervon C, Glowtagen C, Hemaviton C-1000, Sankorbin, Sido Muncul Vitamin C 500, Ulvice, Vitacimin, VitaminC, Pure C, Vitacom, Vitamin C IPI, Xon-ce
Apa itu Vitamin C (Asam Askorbat)
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Suplemen vitamin |
Manfaat | Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin C |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Vitamin C untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Vitamin C dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter |
Bentuk obat | Tablet, kaplet, bubuk, sirop, dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Vitamin C (Asam Askorbat)
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan vitamin C, yaitu:
- Jangan menggunakan vitamin C jika Anda alergi terhadap suplemen vitamin ini.
- Vitamin C suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter
- Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan suplemen vitamin C jika Anda menderita hemokromatosis, defisiensi enzim G6PD, atau penyakit ginjal, seperti batu ginjal.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin C jika Anda seorang perokok, karena merokok bisa menurunkan efektivitas vitamin C.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin C jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan suplemen vitamin C jika Anda sedang mengonsumsi suplemen lain, produk herbal, atau obat-obatan.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan vitamin C.
Dosis dan Aturan Pakai Vitamin C (Asam Askorbat)
Berikut ini adalah dosis vitamin C berdasarkan usia pasien dan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Menjadi suplemen makanan
- Dewasa: 50–200 mg per hari.
- Anak-anak: 35–100 mg per hari.
Tujuan: Mengobati skorbut (scurvy)
- Dewasa: 100–250 mg, 1–2 kali sehari selama 2 minggu atau lebih.
- Anak-anak: 100–300 mg per hari yang dibagi menjadi beberapa dosis, selama 2 minggu atau lebih.
Tujuan: Pengasaman urine
- Dewasa: 000–12.000 mg per hari dibagi menjadi 3–4 dosis.
- Anak-anak: 500 mg tiap 6–8 jam.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) Vitamin C (Asam Askorbat)
Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin C berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah AKG harian vitamin C:
- Bayi usia 0–5 bulan: 40 mg
- Bayi usia 6–11 bulan: 50 mg
- Anak usia 1–3 tahun: 15 mg
- Anak usia 4–6 tahun: 25 mg
- Anak usia 7–9 tahun: 45 mg
- Anak laki-laki usia 10–12 tahun: 50 mg
- Anak laki-laki usia 13–15 tahun: 75 mg
- Laki-laki usia 16–80 tahun: 90 mg
- Anak perempuan usia 10–12 tahun: 50 mg
- Anak perempuan usia 13–15 tahun: 65 mg
- Perempuan usia 16–80 tahun: 75 mg
- Ibu hamil: 85 mg
- Ibu menyusui: 120 mg
Cara Menggunakan Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum mengonsumsi vitamin C.
Vitamin C suntik akan diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan di bawah pengawasan dokter di rumah sakit. Vitamin C suntik diberikan melalui pembuluh darah (intravena/IV), otot (intramuskular/IM), atau di bawah kulit (subkutan/SC).
Vitamin C dalam bentul minum (tablet, kaplet, bubuk, sirop) dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Jangan mengonsumsi vitamin C melebihi dosis yang dianjurkan. Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup selama menjalani pengobatan dengan vitamin C.
Vitamin C tidak dapat menyembuhkan flu dan batuk. Namun, mengonsumsi vitamin C secara rutin sebelum munculnya flu, diduga dapat mempercepat waktu pemulihan flu yang ringan. Jika Anda mengalami keluhan demam, batuk, dan sesak yang memberat jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Asupan vitamin C dari suplemen dan multivitamin tidak dapat menggantikan asupannya dari makanan. Sebisa mungkin, cukupi asupan vitamin C dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi, contohnya jeruk, lemon, kiwi, mangga, pepaya, dan stroberi.
Asupan vitamin C alami juga bisa didapatkan dari beberapa sayuran yang mengandung banyak vitamin C, seperti brokoli, tomat, bayam, dan kubis.
Simpan vitamin C di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung, dan pada suhu ruangan. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
Interaksi Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang mungkin terjadi jika vitamin C digunakan bersama obat-obatan tertentu, yaitu:
- Meningkatnya penyerapan zat besi atau antasida yang mengandung aluminium
- Penurunan efektivitas obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan kadar obat hormonal yang mengandung estrogen
- Penurunan kadar amfetamin di dalam darah
- Peningkatan kadar dan efek dari aspirin
- Penurunan kadar vitamin C jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
Efek Samping dan Bahaya Vitamin C (Asam Askorbat)
Pada umumnya, vitamin C aman jika digunakan sesuai aturan pakai dan tidak melebihi dosis yang dianjurkan. Namun, pada beberapa orang bisa muncul efek samping tertentu, seperti diare, pusing, mual, sakit kepala, kram perut, atau heartburn.
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak juga membaik atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berupa nyeri saat berkemih maupun urine berdarah atau urine berwarna merah muda.
Source: https://www.alodokter.com/vitamin-c
0 Komentar